BERANDANUSANTARA.CO.ID, INDRAMAYU – Kehidupan tak selalu berjalan mulus bagi Sopyah Supriatin (22), warga Jalan Samsu Blok Bong, Kelurahan Lemah Mekar, Kecamatan Indramayu, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat. Kisah hidupnya penuh liku dan pengorbanan. Untuk menghidupi dirinya dan adiknya, Samsul Ramadan (15), Sopyah terpaksa mengubah penampilannya menyerupai laki-laki agar bisa bekerja sebagai buruh bangunan.
Perjuangan Sopyah dimulai beberapa tahun lalu, ketika keterbatasan ekonomi memaksa mereka untuk putus sekolah. Kehidupan yang berat tak menyurutkan semangatnya untuk terus berjuang. Mereka tinggal di sebuah rumah sederhana yang berdiri di atas tanah pemerintah, dengan Sopyah sebagai tumpuan hidup bagi adiknya yang masih remaja.
Sebenarnya, Sopyah dan Samsul masih memiliki seorang ayah. Ayah mereka bekerja sebagai buruh serabutan di luar kota, namun pendapatannya belum mampu mengeluarkan keluarga kecil ini dari jurang kemiskinan. Sang ayah bekerja keras di Kalimantan untuk mencari nafkah. Sementara itu, sang ibu telah meninggal dunia beberapa waktu lalu, meninggalkan Sopyah dan Samsul untuk berjuang sendirian di rumah mereka. “Tinggal berdua di sini sudah satu tahun,” ujar Sopyah dikutip dari Tribunnews, Selasa (21/5/2024).
Sadar bahwa kesempatan bekerja lebih terbuka bagi laki-laki di sektor bangunan, Sopyah pun mengambil keputusan berat untuk menyembunyikan identitas aslinya. Setiap hari, ia harus menghadapi pekerjaan fisik yang berat dan menjaga rahasianya agar tidak terbongkar. Meski begitu, ia tak pernah menyerah. Baginya, yang terpenting adalah bisa menyediakan kebutuhan dasar untuk dirinya dan adiknya, Samsul.
Kisah Sopyah mengundang perhatian luas dari masyarakat. Banyak pihak yang merasa tergerak untuk memberikan bantuan dan dukungan kepada kedua kakak beradik ini. Harapannya, Sopyah dan Samsul bisa mendapatkan kehidupan yang lebih layak dan kesempatan untuk melanjutkan pendidikan mereka yang terputus.
Cerita Sopyah bukan hanya sekadar perjuangan hidup, tetapi juga tentang cinta dan tanggung jawab seorang kakak. Semangatnya untuk terus maju meski dihadang berbagai kesulitan menjadi inspirasi bagi banyak orang. Semoga ke depan, ada lebih banyak bantuan yang datang untuk mereka, sehingga mimpi Sopyah dan adiknya bisa terwujud. (HI)