
BERANDANUSANTARA.CO.ID, TARAKAN – Wali Kota Tarakan, dr. H. Khairul, M.Kes, melakukan kunjungan kerja ke sejumlah lokasi penting milik PDAM Tirta Alam Tarakan, termasuk kantor PDAM di Kampung Bugis, Instalasi Pengolahan Air (IPA) Persemaian, dan Kampung 1. Kunjungan ini bertujuan untuk meninjau langsung permasalahan yang selama ini dikeluhkan masyarakat, terutama terkait tekanan air rendah dan keterlambatan distribusi air bersih di beberapa wilayah, khususnya daerah pesisir, Selasa (04/03/25).
Dalam kunjungan tersebut, Direktur PDAM Tirta Alam Tarakan, Iwan Setiawan, S.Pd., M.M., memaparkan sejumlah rencana strategis untuk meningkatkan kualitas layanan air bersih di Tarakan. Salah satu langkah konkret yang akan segera dilakukan adalah perbaikan terhadap IPA-IPA yang telah mangkrak selama 16 tahun. “Kami akan memperbaiki IPA 30 di Kampung 1 untuk memperkuat suplai air di wilayah Tarakan Tengah dan Tarakan Timur,” jelas Iwan.
Selain itu, PDAM juga berencana meremajakan pompa distribusi dan menambah cadangan pompa guna memastikan tekanan air yang stabil dan kontinyu ke pelanggan. “Kami juga akan membangun jaringan pipa baru untuk perumahan dan pemukiman yang belum terlayani oleh PDAM,” tambah Iwan. Daerah pesisir seperti Jembatan Besi, Beringin, dan belakang BRI menjadi prioritas untuk penambahan jaringan pipa distribusi baru guna meningkatkan kehandalan layanan di wilayah tersebut.
Wali Kota Tarakan menyambut positif rencana ini. “Insya Allah, rencana ini akan segera direalisasikan tahun ini melalui anggaran PDAM,” ujar Khairul. Ia juga menekankan pentingnya efisiensi anggaran tanpa mengorbankan kualitas layanan. “Kami berharap dengan adanya jaringan pipa baru dan pemasangan pompa booster, distribusi air ke daerah yang selama ini mengalami keterlambatan dapat ditingkatkan menjadi lebih cepat, bahkan hanya dalam 3-4 jam,” tambahnya.
Selain perbaikan infrastruktur, PDAM juga berencana melakukan pengerukan sedimentasi di Embung Persemaian. Embung yang dibangun pada periode pertama kepemimpinan Wali Kota ini mengalami penurunan daya tampung akibat sedimentasi yang tinggi. “Kami akan melakukan pembersihan dan pengerukan pasir untuk mengembalikan fungsi embung,” jelas Iwan.
Terkait operasional PDAM, Wali Kota mengungkapkan bahwa saat ini alat berat seperti ekskavator kecil masih menggunakan sistem sewa. Namun, pada tahun ini direncanakan pengadaan ekskavator berukuran lebih besar serta mobil dump truck untuk mendukung operasional PDAM secara lebih efisien. “Kami masih menganalisis rencana biaya yang akan diusulkan oleh PDAM, karena harus mendapatkan persetujuan dari Kuasa Pemilik Modal, yaitu Wali Kota Tarakan,” kata Khairul.
Diperkirakan, peningkatan infrastruktur ini membutuhkan biaya sebesar Rp 17 miliar. Saat ini, cakupan layanan PDAM telah mencapai sekitar 93 persen dari total kebutuhan masyarakat, namun masih ada sekitar 7 persen yang belum terlayani secara optimal. “Kira-kira ribuan rumah belum terlayani, dan ini belum termasuk penambahan rumah-rumah baru seiring berkembangnya perumahan di Tarakan,” ungkap Wali Kota.
Dengan adanya rencana pengembangan ini, diharapkan seluruh masyarakat Tarakan dapat menikmati layanan air bersih yang lebih baik dan merata. Langkah ini juga diharapkan dapat menjadi solusi jangka panjang untuk mengatasi keluhan masyarakat terkait distribusi air bersih di Tarakan. (*)