
JAKARTA, BERANDANUSANTARA.CO.ID – Pembebasan Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Hasto Kristiyanto dari rumah tahanan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada Jumat malam (1/8/2025) membawa angin segar bagi dunia politik Indonesia. Pemberian amnesti kepada Hasto, yang dilakukan oleh Presiden Prabowo Subianto, dianggap sebagai langkah strategis dalam menciptakan stabilitas politik yang sangat dibutuhkan di tengah ketegangan perang dagang global yang kian intens.
Kondisi politik yang stabil diyakini dapat mendorong berbagai sektor, terutama ekonomi, untuk lebih maju. Dalam situasi perang dagang yang melibatkan kekuatan ekonomi besar dunia, Indonesia memerlukan kebijakan politik yang bisa mengurangi ketidakpastian dan memperkuat posisi negara di kancah internasional. Pembebasan Hasto menciptakan sebuah sinyal positif bagi para investor dan mitra dagang bahwa Indonesia mampu menjaga harmoni internal, sehingga dapat terus menarik investasi yang dibutuhkan untuk pembangunan.
Selain itu, langkah ini juga memperlihatkan kedewasaan politik, di mana pihak-pihak yang terlibat dalam masalah hukum dapat diberikan kesempatan untuk kembali berkontribusi secara positif dalam pemerintahan. Ini tentu saja memberikan contoh bagi masyarakat bahwa negara tetap menjunjung prinsip keadilan, namun juga menghargai proses rekonsiliasi demi kepentingan yang lebih besar: stabilitas dan kemajuan bersama.
Ke depan, pemberian amnesti kepada tokoh politik seperti Hasto Kristiyanto juga berpotensi membuka ruang bagi dialog lebih lanjut antara pemerintah, partai politik, dan masyarakat. Di saat dunia sedang menghadapi ketidakpastian ekonomi global, politik Indonesia perlu memperlihatkan kekuatan dalam internal stabilitas, yang akan memberi dampak positif bagi kelangsungan pertumbuhan ekonomi dan perdamaian sosial. (H)