Ekonomi RI Ngebut! Tertinggi di G20 dan ASEAN dengan Pertumbuhan 5,12 Persen

Menko Airlangga jelaskan pertumbuhan ekonomi RI usai Sidang Kabinet, 6 Agustus 2025. Foto : Tangkapan layar dari kanal YouTube Sekretariat Presiden

BERANDANUSANTARA.CO.ID, JAKARTA – Indonesia kembali mencatat prestasi membanggakan di panggung ekonomi global. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, mengumumkan bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia mencapai 5,12 persen, tertinggi di antara negara-negara G20 dan ASEAN. Pernyataan ini disampaikan usai Sidang Kabinet Paripurna di Istana Negara, Rabu (6/8/2025), dan dikutip dari kanal YouTube Sekretariat Presiden.

Airlangga menyebut pencapaian ini sebagai bukti bahwa kebijakan ekonomi nasional berada di jalur yang tepat, meski tantangan global masih tinggi. Data dari Pusat Kajian Kebijakan Makroekonomi (PKBM) menunjukkan ketahanan ekonomi Indonesia yang kuat berkat inflasi yang terkendali, stabilitas nilai tukar, serta dorongan pada hilirisasi industri dan ekonomi digital.

“Ini menunjukkan Indonesia tangguh. Kita bisa tetap tumbuh di tengah tekanan global,” tegas Airlangga. Ia juga mengajak generasi muda untuk turut ambil bagian dalam kebangkitan ekonomi nasional.

Capaian ini memperkuat posisi Indonesia sebagai kekuatan baru di kawasan dan dunia. Tak sekadar angka, pertumbuhan ini menjadi sinyal bahwa Indonesia siap melangkah lebih jauh sebagai motor penggerak ekonomi global.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian memberikan keterangan pers usai Sidang Kabinet Paripurna pada 6 Agustus 2025. Dalam rapat tersebut, Presiden Prabowo Subianto menyoroti capaian pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 5,12 persen, menjadikan Indonesia salah satu negara dengan pertumbuhan tertinggi di antara anggota G20 dan ASEAN.

Presiden juga mencatat peningkatan serapan tenaga kerja yang mencapai 97,73 persen atau setara dengan 3,59 juta orang. Pemerintah menegaskan komitmennya dalam mendorong kemudahan perizinan berusaha serta mempercepat masuknya investasi, termasuk melalui peluncuran program Kredit Usaha Rakyat (KUR) perumahan untuk mendukung sektor konstruksi dan UMKM.

Dalam sektor pangan, pemerintah tengah melaksanakan operasi pasar guna mengatasi kelangkaan beras. Sebanyak 360.000 ton bantuan pangan disiapkan untuk menjaga stabilitas pasokan dan harga di masyarakat.

Selain itu, pembangunan infrastruktur untuk mendukung ketahanan pangan seperti perbaikan irigasi juga menjadi prioritas. Pemerintah turut mendorong sektor pariwisata melalui peningkatan aksesibilitas ke destinasi utama serta penyelenggaraan event berskala internasional.

Langkah-langkah ini diambil untuk menjaga momentum pertumbuhan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara menyeluruh. (HI)