
BERANDANUSANTARA.CO.ID, TANJUNG SELOR — Kawasan Industri Hijau Indonesia (KIHI) di Desa Mangkupadi, Kecamatan Tanjung Palas Timur, Bulungan, kini menjadi pusat aktivitas ribuan pekerja lokal maupun asing. Kehadiran kawasan ini dinilai membawa dampak besar bagi masyarakat sekitar, sekaligus membuka peluang baru untuk meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kalimantan Utara.
DPRD Kaltara melihat peluang tersebut sebagai langkah menghadapi potensi defisit anggaran pada 2026. Tidak hanya mengandalkan pajak dari pembangunan industri, para wakil rakyat kini mencari cara agar keberadaan ribuan pekerja di KIHI bisa memberi pemasukan tambahan bagi daerah salah satunya lewat ide sederhana membuka barbershop.
Anggota DPRD Kaltara, Adhinata, mengungkapkan bahwa ide ini muncul setelah melakukan konsultasi ke beberapa dinas di Jawa Barat. Ia mencontohkan bagaimana Jawa Barat mampu meraup PAD hingga Rp50 triliun per tahun hanya dari game player.
“Jawa Barat mengakomodasi anak muda untuk membuat game player dan itu langsung memberikan kontribusi besar ke PAD mereka,” ujarnya, Selasa (2/12).
Melihat keberadaan sekitar 3.700 pekerja di kawasan KIHI, Adhinata menilai peluang usaha kreatif sangat terbuka. “Kalau kita buka barbershop saja di sana, bayangkan 3.700 orang potong rambut tiap bulan. Itu sudah jadi pemasukan lumayan untuk PAD Kaltara,” katanya.
Selain barbershop, ia menilai masih banyak potensi lain seperti usaha desain dan produksi pakaian yang dapat digarap dengan konsep ekonomi kreatif. Kehadiran PSN seperti KIHI disebut bisa menjadi katalis bagi berkembangnya sumber PAD baru.
“Kita ingin Kaltara terus berinovasi. Meski APBD menurun dan ada defisit, pemerintah harus tetap mencari terobosan, dan DPRD akan terus mendorong langkah-langkah tersebut,” tutupnya. (Adv/Eka)
