
BERANDANUSANTARA.CO.ID, TANJUNG SELOR – Anggota DPRD Kalimantan Utara (Kaltara), Herman, menegaskan pentingnya keterlibatan aktif perempuan dan generasi muda dalam pembangunan politik di Bumi Benuanta.
Menurutnya, masa depan demokrasi Kaltara sangat ditentukan oleh sejauh mana dua kelompok ini diberi ruang dalam proses pengambilan kebijakan publik.
Herman menilai politik tidak boleh hanya dikuasai oleh kelompok tertentu. Sebaliknya, politik harus menjadi ruang bersama yang inklusif, terbuka, dan representatif bagi seluruh lapisan masyarakat.
“Perempuan dan pemuda harus diberi ruang yang lebih luas dalam politik. Mereka memiliki perspektif, energi, serta gagasan segar yang sangat dibutuhkan untuk membangun Kalimantan Utara,” ujar Herman belum lama ini.
Ia mengakui, hingga saat ini partisipasi perempuan dan pemuda dalam dunia politik masih belum optimal, baik di ranah legislatif, eksekutif, maupun dalam perumusan kebijakan strategis daerah.
“Kalau kita ingin pembangunan yang berkelanjutan, maka keterlibatan perempuan dan pemuda tidak boleh hanya bersifat simbolis. Harus nyata dan strategis,” tegasnya.
Lebih lanjut, Herman menjelaskan bahwa perempuan memiliki peran penting dalam memperjuangkan kebijakan yang berpihak pada keluarga, pendidikan, kesehatan, serta perlindungan sosial. Sementara itu, pemuda dipandang sebagai motor perubahan yang mampu mendorong inovasi dan menyesuaikan diri dengan tantangan zaman.
“Pemuda jangan apatis terhadap politik. Justru dari pemudalah akan lahir pemimpin masa depan yang memahami kebutuhan generasinya,” katanya.
Untuk mendorong hal tersebut, Herman meminta partai politik, organisasi kemasyarakatan, serta lembaga pendidikan agar lebih aktif melakukan kaderisasi politik bagi perempuan dan pemuda.
Menurutnya, kaderisasi menjadi kunci agar mereka tidak hanya menjadi penonton, tetapi mampu berkompetisi secara sehat dan berkualitas.
“Kaderisasi ini penting agar perempuan dan pemuda siap tampil sebagai pengambil keputusan,” ucapnya.
Ia berharap ke depan semakin banyak perempuan dan pemuda Kalimantan Utara yang berani terlibat aktif, baik sebagai pemimpin maupun sebagai pengawas jalannya pemerintahan.
“Demokrasi yang sehat adalah demokrasi yang memberikan ruang yang setara bagi seluruh kelompok masyarakat,” pungkas Herman. (Adv/Eka)
